A.
Pengertian
Opini Public
Pengertian
dan bentuk opini publik telah berkembang sejak abad 18 dari istilah opini umum.
Menurut Noelle Neuman, pada tahun
1781 istilah Opini Public telah ada
dalam Oxford Dictionary. (Rumanti, OSF, 2002: 60).
Menurut
Rousseau dkk, :“Opini Publik identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan
dalam mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, kebutuhan, keluhan, kritik
yang membangun, dan kebebasan di dalam penulisan. Dengan kata lain opini publik
itu merupakan efek dari kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide dan
pendapat”. (Rumanti OSF, 2002: 61).
Sebenarnya
sangatlah menguntungkan bagi organisasi, pribadi maupun pemerintah apabila
terdapat kritik, ide, pendapat, gagasan yang dengan secara spontan disampaikan.
Seorang wartawan sesuai dengan fungsi PR seharusnya mempunyai hak bebas
mengutarakan atau menulis pendapatnya secara jujur, benar, etis, transparan dan
objektif.
Sesuai
dengan konsep Ivy Ledbetter Lee, semakin dia terbuka dan jujur menyampaikan
masalah yang ada dalam perusahaan, para wartawan akan semakin berhati-hati dan
seksama, jujur dan transparan di dalam penulisannya. PR di dalam fungsinya
selalu memperhatikan opini publik, mungkin dengan segala faktor yang
mempengaruhinya. Inilah yang ditekankan oleh E. Bernays sejak tahun 1923.
Bagi
organisasi atau instansi apa pun yang menginginkan berkembang, akan secara
berkesinambungan menciptakan opini publik yang tidak bisa dihindari.
Opini
Publik merupakan salah satu aspek dari PR yang ditekankan oleh Ivy Ledbetter
Lee lewat
komunikasi yang dilaksanakan secara tepat, etis, dan opini publik sebagai
efeknya akan diolah dan kemudian diintergrasikan ke dalam peraturan, policy
organisasi demi kepentingan kedua belah pihak.
B.
Pembentukan
Opini Public
PR
harus mampu mempengaruhi media untuk menciptakan opini public.
Menurut Noelle B. Neumann &
Stapper 1983, hal-hal berikut perlu diperhatikan:
1.
Pembentukan
dan perubahan opini publik memerlukan keterbukaan yang akan mempermudah dan
menguatkan opini publik tersebut.
2.
PR
di dalam fungsinya bertujuan untuk mencapai antara lain, sikap terbuka dan
sikap saling mengembangkan keterbukaan. PR sendiri merupakan bagian dari
keterbukaan suatu kehidupan manusia atau kelompok publik.
3.
PR
berusaha untuk mempengaruhi opini publik. Kebalikannya, opini publik itu
sendiri mewarnai dan memberi masukan kepada PR.
Dengan penjelasan tentang
pentingnya kepercayaan dan keterbukaan dalam menciptakan opini publik dan
pentingnya opini publik bagi organisasi, menjadikan PR dan opini publik akan
sangat erat hubungannya dan akan saling berhubungan.
Garis
1
Menunjukkan bahwa opini publik
mempengaruhi relasi terhadap keterbukaan PR. Misal: PR dalam organisasi
mendapat masalah yang berhubungan dengan lingkungan. Dengan adanya masukan
opini publik itu PR akan mempunyai dasar dalam mengatasi masalah tsb. Setelah diproses
bersama manajemen, PR bisa menyampaikan hal tersebut secara terbuka kepada umum
Garis
2
Menunjukkan
bahwa keadaan terbuka untuk umum merupakan gejala umum pada public yang
ditekankan kepada kegiatan sebagai relasi PR dan opini public. Misalnya perkembangan
masyarakat atau public yang diwujudkan bisa merupakan kebutuhan publik yang
penting terhadap strategi PR dalam organisasi. Dengan kesadaran bahswa opini
publik tersebut mempunyai arti seimbang untuk mempengaruhi, adanya saling
mempercayai, saling pengertian dan mementingkan kepentingan umum.
Garis
3
Menunjukkan adanya hubungan yang sangat
erat antara opini publik dengan PR. Ini berarti opini publik akan menjadi bahan
pertimbangan PR, menjadi masukan untuk
membuat suatu kerangka berpikir yang akhirnya menjadi kebijakan organisasi untuk dilaksanakan.
C.
Analisa
Bahwa Public Relations dapat Menyebabkan Opini Public
Marston
mendefinisikan public relations sebagai kegiatan komunikasi persuasif dan
terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik secara signifikan. Sedangkan
Greener mengatakan Public Relations adalah presentasi positif suatu organisasi
kepada keseluruhan publiknya. Maka dapat dikatakan bahwa Publik Relation
merupakan kegiatan komunikasi suatu organisasi (perusahaan) dalam menciptkan
reputasi yang positif perusahaan di hadapan para stakeholder sehingga
perusahaan dapat terus menjalankan bisnisnya dengan baik.
Berdasarkan
pengertian di atas maka public relation memiliki beberapa tujuan seperti di
bawah ini:
1.
Untuk
menciptakan citra (reputasi) yang positif kepercayaan dan saling pengertian
dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2.
Untuk
menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3.
Menciptakan
budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat agar
produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4.
Usaha
menciptakan relasi yang harmonis antara organisasi (perusahaan) dengan
publiknya yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan
yang bersangkutan.
Maka dapat dikatakan bahwa public
relation merupakan kegiatan komunikasi yang berorientasi kepada pihak
perusahaan dalam membangun citra positif perusahaan (reputasi) dan menjadi
untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan,
dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan.
Public Relation dalam menjaga
citra positif perusahaan seringkali menggunakan publisitas, hal ini ditujukan
untuk menarik opini positif publik mengenai sebuah perusahaan. Seorang Public
Relation biasanya membuat press release yang bernilai sebuah berita mengenai
sebuah even yang dilaksanakan oleh perusahaan mereka yang kemudian akan
ditayangkan disebuah media dan nantinya akan menarik opini publik berupa citra
positif dari sebuah perusahaan.
Sarana yang digunakan dalam
mengadakan mengadakan press release pada awalnya masih bersifat konvensional
seperti news release dan press kits, tetapi dengan perkembangan teknologi media
maka kegiatan Public Relation akan semakin berkembang.
Contohnya kemunculan Video News
Releases (VNRs) memungkinkan Public Relation untuk merekam informasi yang akan
mereka berikan secara audio visual dengan durasi waktu sampai dua menit yang
kemudian dapat disiarkan melalui media Televisi sehingga kegiatan Public
Relation dapat menjangkau khalayak secara luas. Kegiatan Public relation juga
dapat menggunakan media baru seperti internet sebagai cyber public relation
untuk membangun citra perusahan. Kegiatan public relation dapat dilakukan
secara interaktik secara maya. Melalui cyber public relation ini dapat dengan
cepat menanggapi permasalahan yang muncul.
Public Relation dalam menciptakan
reputasi perusahaan tidak hanya bekerja di saat perusahaan sedang mengalami
krisis semata tetapi public relation harus bekerja jauh sebelum permasalahan
dalam perusahaan muncul. Public relation harus dapat mencari peluang dalam
membina hubungan baik dengan publik yang berkepentingan dengan perusahaan. Bila
hubungan baik ini telah tercipta maka pekerjaan public relation di saat
perusahaan mengalami permasalahan (krisis) akan menjadi jauh lebih ringan jika
dibandingkan mereka tidak menjalin hubungan baik dengan setiap pihak yang
berkepentingan.
Public Relation hubungannya
dengan kegiatan marketing adalah untuk menciptkan reputasi perusahaan. Bila
perusahaan memiliki reputasi yang baik maka kegiatan marketing akan dapat
berjalan dengan baik pula. Public relation ini berperan untuk menciptakan rasa
percaya konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
STUDI KASUS
Strategi Pemasaran McDonald
melalui Public Relation McDonalds meruapakan perusahaan waralaba asal Amerika
Serikat yang bergerak di bidang makanan khas Amerika Serikat seperti hamburger
yang beroperasi di seluruh belahan dunia. Perusahaan ini juga telah cukup lama
beroperasi di Indonesia. Restoran McDonald's pertama di Indonesia terletak di
Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991.
Untuk memenangkan persaingan di
Indonesia maka McDonald di Indonesia beradaptasi dengan perilaku konsumen di
Indonesia yang mana orang Indonesia tidak dapat lepas dengan nasi. Maka
Mcdonald selalu menyertakan nasi dan ayam goreng di dalam setiap paket makanan
yang dijual. Dalam menyediakan paket makanan seperti nasi dan ayam McDonald
bekerja sama dengan pengusaha lokal. Ayam-ayam yang dimasak oleh McDonald
berasal dari para peternak lokal.
Mcdonald membina hubungan dengan
pengusaha maupun peternak lokal dalam menyediakan produk-produk yang akan
dipasarkan sehingga meskipun McDonalds merupakan perusahaan yang berasal dari
Amerika Serikat tetapi masyarakat di Indonesia seraya memiliki bahwa McDonalds
adalah kepunyaan Indonesia. Kerjasama yang dijalin oleh Mconalds dengan para
peternak, pengusaha atupun petani lokal dalam menyediakan barang produksi
mereka merupakan tindakan yang dilakukan untuk menciptakan reputasi perusahaan.
McDonalds mencoba menciptakan interest masyarakat Indonesia bahwa McDonalds
peduli dengan peternak lokal sehingga setiap konsumen akan merasa bahwa makanan
yang dinikmati di McDonalds adalah berasal dari dalam negeri.
Selain itu dengan
mengadaptasikan diri dengan makanan Indonesia seperti nasi juga merupakan usaha
McDonald mendekatkan diri dengan masyarakat Indoensia.McDonalds berusaha untuk
mencitakan dan menjaga tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia bahwa McDonald
aman untuk dinikmati oleh orang Indonesia. Sehingga melalui kepercayaan
masyarakat yang sudah tercipta dengan baik ini McDonalds dapat meningkatkan
penjualannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://kuliahonline.unikom.ac.id/?listmateri/&detail=6184&file=/Public-Relation--Opini-Publik.html
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar