KATA
PENGANTAR
Pertama saya panjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunianya yang telah diberikan kepada kita. Semoga
shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW,
beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Saya
sebagai penyusun makalah, alhamdulillah telah berhasil
menyelesaikan makalah “Human
Relation”
tentang “Kepribadian”. Dan makalah ini
saya ajukan sebagai
tugas untuk melaksanakan kewajiban sebagai mahasiswa.
Semoga dengan tersusunnya
makalah ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami apa pengertian dari kepribadian, unsur-unsur
yang terdapat dalam kepribadian, cirri-ciri dari kepribadian, faktor-faktor
yang membentuk kepribadian, sifat kepribadisan utama yang mempengaruhi perilaku
organisasi, tipe kepribadian seseorang dan hubungan antara kepribadian dengan
perilaku.
Saya menyadari bahwa
penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
adanya masukan, pendapat, maupun kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan. Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan
mendapat ridho Allah SWT. Amin.
Samarinda, 04 Desember 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...…………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..…………………… 1
A.
Latar
Belakang ………………...…….……………………………………………………. 1
B.
Rumusan
Masalah ……………………..………………………………………………….. 1
C.
Tujuan
………………………………………………..…………………….……………… 3
BAB
II PEMBAHASAN ………………………………......……………………………………. 3
A. Pengertian Kepribadian ...…………..................................................................................... 3
B. Unsur-unsur dalam Kepribadian ……………….................................................................. 4
C. Ciri-ciri Kepribadian ….…………....................................................................................... 5
D. Faktor-faktor yang Membentuk
Kepribadian ……............................................................... 6
E. Sifat Kepribadian Utama yang
Mempengaruhi Perilaku Organisasi ………........................ 8
F. Tipe Kepribadian Seseorang
…………………………………………………...………….. 10
G. Hubungan antara Kepribadian
dengan Perilaku …………………………………………… 13
BAB
III PENUTUP ………………………………………………………………....…………… 14
Kesimpulan ………………......………………………………………….......………………. 14
DAFTAR PUSTAKA
……………………………….......................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Etika merupakan cerminan dari
kepribadian seseorang. Melalui cara beretika inilah seseorang dapat menilai dan
mengetahui sifat dan ciri kepribadian dari orang lain.Dalam pembentukan etika
ini banyak sekali faktor yang mempengaruhi, baik itu faktor internal maupun
eksternal. Sifat bawaan dari lahir atau watak merupakan faktor internal yang
paling berpengaruh pada etika seseorang. Secara ilmiah hal ini disebabkan oleh
faktor keturunan atau genetika seseorang. Sedangkan dari faktor eksternal,
etika seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana tempat seseorang itu
berada. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang baik dan beretika tinggi
maka dapat dipastikan akan beretika tinggi layaknya orang-orang yang berada,
dan sebaliknya apabila seseorang berada pada lingkungan yang beretika rendah
maka dapat dipastikan pula akan beretika layaknya orang-orang disekitarnya
berada. Hal ini sangat sesuai dengan kata-kata bijak yang mengatakan ”at the
first you make habbit at the last habbit make you”, yang berarti bahwa pada
awalnya kamu membuat suatu kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itulah yang
membentuk dirimu” (zero to hero; 26).
Pada dasarnya kepribadian dari
diri seseorang merupakan suatu cerminan dari kesuksesan. Seseorang yang
mempunyai kepribadian yang unggul adalah seseorang yang siap untuk hidup dalam
kesuksesan. Sebab dalam kepribadian orang tersebut terdapat nilai-nilai positif
yang selalu memberikan energi positif terhadap paradigma dalam menghadapi
tantangan dan cobaan kehidupan. Sebaliknya, seseorang dengan kepribadian yang
rendah adalah seseorang yang selalu dilingkupi dengan kegagalan. Sebab pada
diri seseorang tersebut mengalir energi-energi negatif yang terhadap paradigma
dalam menghadapi tantangan dan cobaan kehidupan.
Dapat dipastikan bahwa
nilai-nilai kepribadian seseorang mengalami pasang surut seiring dengan
besarnya tantangan dan cobaan yang dihadapi. Ada seseorang yang semakin ditempa
oleh tantangn dan cobaan menjadi semakin kuat dan memiliki kepribadian yang
dahsyat, namun ada pula seseorang yang semakin besar tantangan dan cobaannya
menjadi semakin terpuruk dan putus asa.
B. Rumusan
masalah
1. Apa pengertian kepribadian?
2. Apa saja unsur-unsur yang
terdapat dalam kepribadian?
3. Apakah ciri-ciri dari
kepribadian?
4. Apa sajakah faktor-faktor yang
membentuk kepribadian?
5. Apa sajakah sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi?
6. Apa sajakah tipe-tipe/ jenis
kepribadian seseorang?
7. Apa hubungan antara kepribadian
dengan perilaku?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian
kepribadian?
2. Mengetahui unsur-unsur yang
terdapat dalam kepribadian?
3. Mengetahui ciri-ciri dari
kepribadian?
4. Mengetahui faktor-faktor yang
membentuk kepribadian?
5. Mengetahui sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi?
6. Mengetahui tipe-tipe/ jenis
kepribadian seseorang?
7. Mengetahui hubungan antara
kepribadian dengan perilaku?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepribadian
Kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang
menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut
“berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian
supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan
atribut “tidak punya kepribadian”.
Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian
sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu
struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat
berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur
tumbuh dan mengalami perubahan.
Untuk memahami lebih jauh mengenai pengertian
kepribadian, berikut ini definisi yang dipaparkan oleh beberapa ahli :
1.
M.A.W. Brower
Kepribadian
adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan,
keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
2.
Koentjaraningrat
Kepribadian
adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah
laku atau tindakan seseorang.
3.
Theodore R. Newcomb
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki
seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
4.
Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang
individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian situasi.
5.
Roucek dan Warren
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor
biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang. Dari
pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara
sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian ( personality ) merupakan
ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang
mencakup polapola pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas
yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.
Konsep
kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan
satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, pengertian
dari satu ahli dengan yang lainnya pun juga berbeda-beda. Namun demikian,
definisi yang berbeda-beda tersebut saling melengkapi dan memperkaya pemahaman
kita tentang konsep kepribadian. Apakah kepribadian itu? Secara umum yang
dimaksud kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang
yang membedakan dengan orang lain.
B.
Unsur-unsur
dalam Kepribadian
Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya.
Unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian
seseorang itu adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
1.
Pengetahuan
Pengetahuan
seseorang bersumber dari pola pikir yang rasional, yang berisi fantasi,
pemahaman, dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang diperolehnya dari
lingkungan yang ada di sekitarnya. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit
demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilakunya di masyarakat.
2.
Perasaan
Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif
atau negatif terhadap sesuatu atau peristiwa tertentu. Perasaan selalu bersifat
subjektif, sehingga penilaian seseorang terhadap suatu hal atau kejadian akan
berbeda dengan penilaian orang lain.
Contohnya penilaian terhadap jam pelajaran yang kosong. Mungkin kamu menganggap sebagai hal yang tidak menyenangkan
karena merasa rugi tidak memperoleh pelajaran. Lain halnya dengan
penilaian temanmu yang menganggap sebagai hal yang menyenangkan. Perasaan mengisi penuh kesadaran
manusia dalam hidupnya.
3.
Dorongan Naluri
Dorongan naluri merupakan kemauan
yang sudah menjadi naluri setiap manusia. Hal itu dimaksudkan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah.
Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu untuk mempertahankan hidup,
seksual, mencari makan, bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia, meniru
tingkah laku sesamanya, berbakti, serta keindahan bentuk, warna, suara, dan
gerak.
C.
Ciri-ciri
Kepribadian
Setiap individu memiliki
ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang
sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf,
2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai
berikut :
1. Kepribadian yang
sehat
a)
Mampu menilai diri sendiri secara
realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya,
secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
b) Mampu
menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi
kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak
mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
c) Mampu
menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan
yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh
atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi
atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi,
tetapi dengan sikap optimistik.
d) Menerima
tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi
masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
e) Kemandirian;
memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan
norma yang berlaku di lingkungannya.
f) Dapat
mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi
frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak
destruktif (merusak)
g) Berorientasi
tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya
berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan
dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian
(wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
h) Berorientasi
keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki
kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat
fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya,
merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya
dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain,
karena kekecewaan dirinya.
i)
Penerimaan sosial; mau berpartsipasi
aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan
dengan orang lain.
j)
Memiliki filsafat hidup; mengarahkan
hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang
dianutnya.
k) Berbahagia;
situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement
(prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih
sayang).
2. Kepribadian yang tidak sehat
a)
Mudah marah (tersinggung)
b)
Menunjukkan kekhawatiran dan
kecemasan
c)
Sering merasa tertekan (stress atau
depresi)
d)
Bersikap kejam atau senang
mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
e)
Ketidakmampuan untuk menghindar dari
perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
f)
Kebiasaan berbohong
g)
Hiperaktif
h)
Bersikap memusuhi semua bentuk
otoritas
i)
Senang mengkritik/mencemooh orang
lain
j)
Sulit tidur
k)
Kurang memiliki rasa tanggung jawab
l)
Sering mengalami pusing kepala
(meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
m)
Kurang memiliki kesadaran untuk
mentaati ajaran agama
n)
Pesimis dalam menghadapi kehidupan
o)
Kurang bergairah (bermuram durja)
dalam menjalani kehidupan
D.
Faktor-faktor yang Membentuk
Kepribadian
Secara umum, perkembangan kepribadian dipengaruhi
oleh lima faktor, yaitu :
a. Warisan
Biologis (Heredity)
Warisan
biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia mempunyai warisan
biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di
dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan orang
lain, bahkan anak kembar sekalipun. Faktor keturunan berpengaruh terhadap
keramah-tamahan, perilaku kompulsif (terpaksa dilakukan), dan kemudahan dalam
membentuk kepemimpinan, pengendalian diri, dorongan hati, sikap, dan minat.
Warisan biologis yang terpenting terletak pada perbedaan intelegensi dan
kematangan biologis. Keadaan ini membawa pengaruh pada kepribadian seseorang.
Tetapi banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis
dipengaruhi oleh pengalaman sosial seseorang. Bakat memerlukan anjuran, pengajaran,
dan latihan untuk mengembangkan diri melalui kehidupan bersama dengan manusia
lainnya.
b. Warisan
Lingkungan Alam (Natural
Environment)
Perbedaan
iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan
diri terhadap alam. Melalui penyesuaian diri itu, dengan sendirinya pola
perilaku masyarakat dan kebudayaannyapun dipengaruhi oleh alam. Misalnya orang
yang hidup di pinggir pantai dengan mata pencaharian sebagai nelayan mempunyai
kepribadian yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pertanian. Mereka
memiliki nada bicara yang lebih keras daripada orang-orang yang tinggal di
daerah pertanian, karena harus menyamai dengan debur suara ombak. Hal itu
terbawa dalam kehidupan sehari-hari dan telah menjadi kepribadiannya.
c. Warisan
Sosial (Social
Heritage) atau Kebudayaan
Kita tahu
bahwa antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat
dan saling memengaruhi. Manusia berusaha untuk mengubah alam agar sesuai dengan
kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya manusia membuka hutan
untuk dijadikan lahan pertanian. Sementara itu kebudayaan memberikan andil yang
besar dalam memberikan warna kepribadian anggota masyarakatnya.
d. Pengalaman
Kelompok Manusia (Group
Experiences)
Kehidupan
manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, sadar atau tidak telah
memengaruhi anggota-anggotanya, dan para anggotanya menyesuaikan diri terhadap
kelompoknya. Setiap kelompok mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan
oleh kelompok lain kepada anggotanya, sehingga timbullah kepribadian khas
anggota masyarakat tersebut.
e. Pengalaman
Unik ( Unique
Experience )
Setiap
orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu
berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta
mempunyai lingkungan fisik yang sama pula. Mengapa demikian? Walaupun mereka
pernah mendapatkan pengalaman yang serupa dalam beberapa hal, namun berbeda
dalam beberapa hal lainnya. Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik dan
tidak ada pengalaman siapapun yang secara sempurna menyamainya.
Menurut Paul
B. Horton, pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu.
Pengalaman yang telah dilewati memberikan warna tersendiri dalam kepribadian
dan menyatu dalam kepribadian itu, setelah itu baru hadir pengalaman
berikutnya.
Selain
kelima faktor pembentuk kepribadian yang telah kita bahas di atas, F.G.
Robbins dalam Sumadi Suryabrata (2003), mengemukakan ada lima faktor,
yaitu :
a. Sifat
Dasar
Sifat
dasar merupakan keseluruhan potensi yang dimiliki seseorang yang diwarisi dari
ayah dan ibunya. Dalam hal ini, Robbins lebih menekankan pada sifat biologis
yang merupakan salah satu hal yang diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
b. Lingkungan
Prenatal
Lingkungan
prenatal merupakan lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini individu
mendapatkan pengaruh tidak langsung dari ibu. Maka dari itu, kondisi ibu sangat
menentukan kondisi bayi yang ada dalam kandungannya tersebut, baik secara fisik
maupun secara psikis. Banyak peristiwa yang sudah ada membuktikan bahwa seorang
ibu yang pada waktu mengandung mengalami tekanan psikis yang begitu hebatnya,
biasanya pada saat proses kelahiran bayi ada gangguan atau dapat dikatakan
tidak lancar.
c. Perbedaan
Individual
Perbedaan
individu merupakan salah satu faktor yang memengaruhi proses sosialisasi sejak
lahir. Anak tumbuh dan berkembang sebagai individu yang unik, berbeda dengan
individu lainnya, dan bersikap selektif terhadap pengaruh dari lingkungan.
d. Lingkungan
Lingkungan
meliputi segala kondisi yang ada di sekeliling individu yang memengaruhi proses
sosialisasinya. Proses sosialisasi individu tersebut akan berpengaruh pada
kepribadiannya.
e. Motivasi
Motivasi
adalah dorongan-dorongan, baik yang datang dari dalam maupun luar individu
sehingga menggerakkan individu untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dorongan-dorongan
inilah yang akan membentuk kepribadian individu sebagai warna dalam kehidupan
bermasyarakat.
E.
Sifat Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi
1.
Evaluasi
inti diri
Evaluasi
inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai diri
mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan
apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka. Evaluasi inti diri seorang individu
ditentukan oleh dua elemen utama: harga diri dan lokus kendali. Harga diri
didefinisikan sebagai tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana
individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang
manusia.
2.
Machiavellianisme
Machiavellianisme
adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis, mempertahankan jarak
emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses. Karakteristik
kepribadian Machiavellianisme berasal dari nama Niccolo Machiavelli, penulis
pada abad keenam belas yang menulis tentang cara mendapatkan dan menggunakan
kekuasaan.
3.
Narsisisme
Narsisisme adalah kecenderungan menjadi
arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan
berlebih, dan mengutamakan diri sendiri. Sebuah penelitian mengungkap bahwa
ketika individu narsisis berpikir mereka adalah pemimpin yang lebih baik bila
dibandingkan dengan rekan-rekan mereka, atasan mereka sebenarnya menilai mereka
sebagai pemimpin yang lebih buruk. Individu narsisis seringkali ingin
mendapatkan pengakuan dari individu lain dan penguatan atas keunggulan mereka
sehingga individu narsisis cenderung memandang rendah dnegan berbicara kasar
kepada individu yang mengancam mereka. Individu narsisis juga cenderung egois dan eksploitif, dan acap kali
memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungannya.
4.
Pemantauan
diri
Pemantauan
diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor
situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi
menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku dengan
faktor-faktor situasional eksternal. Bukti menunjukkan bahwa individu dengan
tingkat pemantauan diri yang tinggi cenderung lebih memerhatikan perilaku
individu lain dan pandai menyesuaikan diri bila dibandingkan dengan individu
yang memiliki tingkat pemantauan diri yang rendah.
5.
Kepribadian
tipe A
Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara
agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu
yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal
lain. Dalam kultur Amerika Utara, karakteristik ini cenderung dihargai dan
dikaitkan secara positif dengan ambisi dan perolehan barang-barang material
yang berhasil. Karakteristik tipe A adalah:
·
selalu
bergerak, berjalan, dan makan cepat
·
merasa
tidak sabaran
·
berusaha
keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan
·
tidak
dapat menikmati waktu luang
·
terobsesi
dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa
mereka peroleh
6.
Kepribadian
proaktif
Kepribadian
proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak,
dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif
menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau
halangan.
F. Tipe Kepribadian Seseorang
Dalam
diri seseorang ibarat dua sisi mata uang, ada kepribadian yang positif dan
negatif. Hal tersebut merupakan fitrah yang dimiliki oleh manusia dari Tuhan
Yang Maha Esa. Namun seperti halnya mata uang, kepribadian positif maupun
negatif seseorang tidak muncul bersamaan. Pada suatu kondisi tertentu seseorang
akan lebih dominan untuk bersikap positif, dan dilain kesempatan seseorang akan
lebih dominan untuk bersikap negatif.
Secara
alamiah dalam diri seseorang tersimpan suatu potensi yang dapat menambah dan
berguna bagi kehidupan. Namun sayangnya tidak semua orang menyadari akan
potensi yang terdapat pada diri mereka sendiri. Sehingga banyak dari
teman-teman kita maupun orang disekitar mereka yang merasa tidak berguna. Hal
inilah yang selanjutnya mempengaruhi kepribadian mereka menjadi orang yang mudah
putus asa dan memiliki banyak keterbatasan. Padahal jika kita berbicara tentang
keterbatasan, pastilah setiap orang juga memilikinya.
Satu hal
yang perlu diubah dalam paradigma kita terhadap keterbatasan adalah ”masalah
ini mungkin bisa diselesaikan tapi sulit, menjadi masalah ini sulit
diselesaikan tapi bisa”. Dengan demikian optimisme merupakan kunci utama dalam
menghadapi keterbatasan yang kita miliki. Sehingga kita dapat menjadi orang
yang tidak sekedar biasa namun luar biasa.
Menurut
Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi dalam 9 tipe
yaitu :
1. Perfeksionis
Orang
dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar,
memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
2. Penolong
Tipe
kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan
perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
3. Pengejar
Prestasi
Para
pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang
produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
4. Romantis
Orang
tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri
serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra
5. Pengamat
Orang
tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam
semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari
kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
6. Pencemas
Orang
tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa
diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
7. Petualang
Tipe
7 termotivasi oleh kebutuhan untuk
merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada
dunia, dan terhindar dari derita dan
8. Pejuang
Tipe
pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat,
memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
9. Pendamai
Para
pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan
orang lain dan menghindari konflik.
Setiap
tipe pada enneagram berhubungan langsung dengan 2 tipe lainnya yang disebut
sebagai panah. Tipe 1 berhubungan dengan tipe 7 dan 4, tipe 2 dengan tipe 8 dan
4, dst (lihat gambar). Dinamika hubungan antar tipe ini terjadi sebagai berikut
: jika dalam keadaan rileks tipe 1 akan mengambil karakter positif dari tipe 7,
dan jika dalam keadaan tertekan akan mengambil karakter negatif dari panah
sebaliknya, yaitu tipe 4. Sebagai contoh, tipe 1 yang mengambil sisi positif
tipe 7 tidak akan terlalu mengkritik diri serta lebih menerima diri, lebih
antusias dan optimis, bertindak lebih alami dan spontan. Sedangkan jika sedang
tertekan akan mengarahkan kemarahan ke dalam diri sendiri lalu menjadi depresi,
hilang kepercayaan diri, dan menginginkan apa yang tidak mereka miliki. Contoh
lain, tipe 2 yang sedang rileks, akan mengambil karakter positif dari tipe 4,
dan jika sedang tertekan akan mengambil karakter tipe 8. Dan begitu seterusnya
dinamika hubungan pada tipe-tipe lainnya.
Dilain pihak Paul Gunadi membagi
tipe kepribadian seseorang menjadi empat jenis, yaitu:
1. Tipe
Sanguin
Tipe ini
mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, bisa membuat
lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung impulsive,
bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian
sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan-rangsangan
dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri atau penguasaan dirinya
lemah. Dalam bukunya Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam
pencobaan, karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk
terperosok ke dalamnya.
2. Tipe
Flegmatik
Tipe
flegmatik adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak
beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi naik
turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa menguasai
dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa
melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi
dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang
pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya,
tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi orang yang kurang mau
berkorban bagi yang lain. Maka salah satu buah Roh Kudus yang perlu
ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan atau murah hati. Karena dia
cenderung menjadi orang yang egois.
3. Tipe
Melankolik
Orang
yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus,
yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini dan perasaannya
sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah mudah sekali
dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya
sehari-hari adalah perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu
untuk terangkat, untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak.
4. Tipe
Kolerik
Seorang
kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah seseorang yang
mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa
melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab dengan tugas yang
diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kemampuannya untuk bisa merasakan
perasaan orang lain agak kurang, belas kasihannya terhadap penderitaan orang
lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.
Setelah
mengetahui tipe dari kepribadian kita masing-masing, menurut Solikhin Abu
Izzudin, untuk menjadi seseorang yang luar biasa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Memanfaatkan
waktu dengan baik.
Tidak
sedikit orang yang gagal dalam kehidupannya karena tidak bisa memanfaatkan
waktu dengan baik. Orang yang bijak akan menggunakan setiap waktu yang ada
dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Mereka tidak akan mensia-siakan waktu
hanya untuk menunggu dan berangan-angan.
2. Mempunyai
Cita-Cita
Orang
yang mempunyai cita-cita adalah orang yang mempunyai arah atau tujuan hidup
yang jelas. Sehingga kehidupanya tidak hampa dan dipenuhi dengan tanda tanya.
3. Niat
Hal yang
paling utama dilakukan sebelum kita bertindak adalah niat. Niat merupakan suatu
motif dasar kita dalam bersikap dalam kehidupan. Jika niat kita positif maka
hasilnya juga akan positif, namun sebaliknya jika niat kita negatif maka hasilnya
pun tidak akan memuaskan.
4. Aktualisasi
Langkah terakhir
yang perlu dilakukan adalah dengan mengaktualisasikan diri kita sesuai dengan
cita-cita dan niat kita.
G. Hubungan antara Kepribadian dengan Perilaku
Perilaku
sifatnya individual yang erat kaitannya dengan kepribadian yang terbentuk
sepanjang hidup melalui proses sosialisasi. Sosialisasi adalah proses belajar
yang dilakukan oleh seseorang semenjak masa kanak-kanak hingga masa tuanya,
mengenai pola-pola tindakan dalam berinteraksi dengan segala ragam individu
yang ada di sekelilingnya.
Dalam
sosialisasi ini terjadi proses pembinaan kepribadian (Personality Building)
yang dapat membantu seseorang untuk menyesuaikan diri, oleh karena itu
kepribadian sangat dipengaruhi oleh faktor genetika (Genotype), pengalaman
pendidikan, perasaan, naluri, dan lingkungan.
Sosialisasi
dan kepribadian ini membentuk suatu sistem prilaku (Behaviour system) yang akan
menentukan sikap (Attitude) seseorang. Kepribadian merupakan keseluruhan
perilaku seseorang dan kecenderungannya dalam berinteraksi dengan serangkaian
situasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Jadi dapat
disimpulkan bahwa Kepribadian merupakan sesuatu yang telah diperoleh sejak
lahir yang tumbuh sesuai dengan lingkungan sekitar sebagai faktor utama
pembentuk kepribadian dimana seseorang itu berada. Lingkungan memiliki peranan
yang amat penting dalam membentuk perilaku seseorang. Lingkungan yang baik akan
menciptakan perilaku yang baik, begitu pula sebaliknya lingkungan yang buruk
justru akan menciptkan kepribadian yang buruk pula.
Dalam diri setiap orang
pastilah ada nilai-nilai positif dan negatif, nilai-nilai tersebut muncul
sesuai dengan kondisi tertentu. Selain itu dalam diri manusia pastilah terdapat
suatu potensi yang terpendam. Potensi tersebut merupakan anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa. Potensi dalam diri manusia berbeda-beda, hal ini tergantung pada
tipe-tipe kepribadian seseorang. Untuk mengoptimalkan potensi diri ada beberapa
hal yang perlu diperhatika yaitu memanfaatkan waktu dengan baik, mempunyai
cita-cita, niat, dan aktualisasi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian (diakses pada tanggal 04 Desember 2012)
http://agungdermawan.blogspot.com/2008/07/makalah-kepribadian.html (diakses pada tanggal 04 Desember 2012)
http://alfinnitihardjo.ohlog.com/pembentukan-kepribadian.oh112680.html (diakses pada tanggal 04 Desember 2012)
http://nesaci.com/perilaku-perubahan-dan-konflik-sosial/ (diakses pada tanggal 04 Desember 2012)
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar