Dasar
Public Relations
Public
Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai
dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik
komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas
sebagai metode komunikasi atau method of communication (Abdurrahman,
1993: 10). Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan
kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui
kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins,
2004: 2).
PR
sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu
sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi,
komunikasi dan lain-lain.
Dalam
kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat
cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk
maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi
masyarakat yang kompleks.
PR
merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep
komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami
pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di
bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.
Perkembangan Humas di Dunia
Dalam
sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat
dengan adanya
aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil
menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas
upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil
menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas
upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan
PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia.
Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan
mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan,
teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu.
Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau
persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan
hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal
bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan
tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan.
Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini public merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini public merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar
fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang
direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode
perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik,
menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.
Beberapa Pandangan Tentang Public Relations
Humas atau Public Relations akan sangat dipengaruhi faktor-faktor lingkungan dimana Public Relations itu dipraktekkan.
Edward L. Berneys dalam buku Public Relations menyatakan PR memiliki tiga macam arti:
1. memberi informasi kepada masyarakat
2. persuasi yang dimaksudkan untuk
mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi kepentingan
kedua belah pihak
3. usaha untuk mengintegrasikan sikap
dan perbuatan antar lembaga dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
Melvin Sharpe (dalam Kasali, 2005:
8-9) menyebut lima prinsip hubungan harmonis:
1. komunikasi yang jujur untuk
memperoleh kredibilitas
2. keterbukaan dan konsistensi terhadap
langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain
3. langkah-langkah yang fair untuk
mendapatkan hubungan timbal balik dan goodwill
4. komunikasi dua arah yang terus
menerus untuk mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan
5. evaluasi dan riset terhadap
lingkungan untuk menentukan langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan
masyarakat.
Empat Unsur Falsafah PR (Rumanti,
2002):
1. PR sebagai upaya mempengaruhi
kemauan individu, golongan, atau masyarakat yang menjadi sasaran dengan maksud
mengubah pikiran, pendapat publik secara umum oleh pemerintah
2. PR ditujukan untuk mendorong atau
memajukan usaha-usaha bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha
ekonomi yang mencari keuntungan
3. PR dengan menggunakan pengetahuan
yang luas dan bijaksana bisa dipergunakan dalam pencapaian tujuan
4. Misi PR yang perlu disampaikan
kepada masyarakat diintegrasikan dengan kebutuhan publik.
Gambaran Profesi Public Relations
PR
merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi
dengan publiknya yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut.
Karena itu PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen,
memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. PR pada dasarnya
menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik. Dalam PR
dibedakan dua macam publik yang menjadi sasaran yakni publik internal dan
eksternal.
Menurut
Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan
salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi
organisasi disamping sebagai sarana pengembangan
pencapaian profesionalitas dari
praktisi humas.
Secara
sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung antara lembaga
publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian, kerjasama dan
sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada. Dalam konteks
lembaga lembaga publik seperti pemerintah, sejatinya peran melayani dan
mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi-lah yang sangat
penting dimainkan oleh praktisi kehumasan.
Pada
konteks ini, maka praktisi humas harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman,
sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan
organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih
banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi.
Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang
dipilih sesuai dengan target sasaran.
Sumber : (http://matejgaspar.blogspot.com/2011/02/perspektif-dasar-public-relations.html)
(Matej Gaspar)
(Matej Gaspar)
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar